Kamis, 28 Februari 2013

Ke-Ga(n)Je(n)-An :D


Annisa : Bentar bentar… Ini blog mana ciri khasnya anak kesehatannya ya?? Hmm.. postingannya clear dari postingan berbau kesehatan.. Ya ampuuunnn milaaaa…
#plak plak plak dzigdzigdzig,,
Mila        : Iyaa deh, maaaff , huhuhuuu..
Annisa    : Hmmph.. kudu mulai menulis yah, apa yg jadi fak mu sekarang >.<
     Se-enggak-nya,, Adalah bau-baunya kesehatan di blog ini,,
Mila        : siippooo,, next month : it’s my resolusion
Annisa    : gooood gooodd…
Mila        : Minimal 1 postingan ya? hehe #merajuk
Annisa    : %$@$$^&%$ capcay deh..
                Yooo,, buat latihan deh,, janji??
Mila        : asiiiiikkkk, hoorrrayyy hoorrraaayyy :D
               Okee,, insyaAllah *ting

Rabu, 27 Februari 2013

Thanks kang Maher ^^



I pray to God, with my hearth soul and body..
I wish that everybody knew, how amazingly feels to love You
I wish that everyone could see, How Your love has set me free and made me strong
Whatever I say could be never enough
My  love, my life, my days, my nights, my wealth, my prayers – lt’s all for You


Hmm.. ini beberapa cuplikan lirik yang saya rampok dari lagunya akang Maher Zain yang judulnya I love you so. Cuma beberapa sih, gak semuanya.. dan juga gak urut gitu liriknya. So, jangan coba-coba anda karokean pake lirik di atas ya. dijamin ancur. Haha.. (lagian PeDe banget sih lu MiL,, siapa juga yang mau karokean dengan modal lirik yang lu kasih, :p).

It’s ok, itu beberapa kalimat yang paling saya suka dari lagunya akang maher zain yang satu ini. Gak Cuma suka, tapi juga cukup nggaplok hati saya.

Jumat, 22 Februari 2013

Selesei Skripsi = Menaklukkan diri sendiri


“Menulis skripsi adalah menaklukkan diri sendiri”
-anis baswedan-

Apa yang pertama kali terpikir saat menghadapi kumpulan huruf yang merangkai kata “skripsi” ??. Saya rasa banyak yang kemudian setuju dengan jawaban “cepet rampung, ndang lulus tepat waktu”. Haaahh.. kayaknya gak ada makhluk bertitel mahasiswa yang gak mau gak lulus. Meski kemudian, di ujungnya berbeda-beda. Ah, inikan pilihan masing-masing, dan pasti dengan sematangnya pilihan..
Well, saya atau siapapun yang sekarang bergelar mahasiswa tingkat akhir, pasti akan bergelut dengan tahapan ini. SKRIPSI. Hhh.. rasanya, ejaan huruf itu begitu berat  -bagi saya terutama, he -
Seperti kata pak anis baswedan di atas, menyelesaikan skripsi layaknya menaklukkan diri sendiri. Hmm.. sepakaatttooo paak :D
Gimana enggak coba? Yang nulis ini nih salah seorang yang membuktikan kalimat di paling atas itu. Kalau boleh minta ya, pengennya lulus tanpa harus melalui tahapan ini, langsung mak criiiinngg,, wisuda di gedung Soedharto, SH. Dapet ijasah, foto-foto, daannnn.. esoknya nangis-nangis karena bingung mau ngapain (lhaaa???). hehe.. akibat Cuma asal pengen lulus tanpa nyiapin kehidupan pasca kampus (yang katanya nih ya, lebih memacu adrenalin ketimbang perkampusan) O.o

Kamis, 21 Februari 2013

MuNtiJaH


Menjadi ‘kakak’ dalam lingkaran mereka memang tak semudah membalik telapak tangan,
Memang,, semuanya akan serasa karma. Mengembalikkan pada polah kita pula pada posisi yang dibina. Tak berbeda nyatanya, karena begitulah tarbiyah mengenalkan kita pada roda pembinaan. Menjadi yang dibina, dan menjadi Pembina. Posisi kakak inilah yang memerlukan skill yang tak sedikit. Pemaham, pengerti, pendidik, dan pengarah. Maka, menerima amanah itu layaknya menerima sebuah paket tanggungjawab dikemudian hari. Tanggung jawab untuk menghadirkan cinta, tanggung jawab untuk melayangkan sesungging senyum semangat, pastinya, tanggung jawab untuk menanam, memelihara dan menuai.
Uniknya, menjadi ‘kakak’ dalam posisi ini adalah pembelajaran luar biasa. Merasakan betapa Allah memiliki rencana yang sebegitu detailnya untuk kita. Seakan, kita justru diseret pada hal yang kita hindari. Ini tarbiyah juga,, tak hanya bagi mereka, tapi justru banyak pada kita – ‘kakaknya’
dan,, bagaikan cermin kondisi, mereka layaknya kita,
nakalnya, susahnya, sedihnya, dan harunya,
ah,, merasa bersalah sekali akan pertemuan demi pertemuan yang tanpa ruh itu,
mungkin ini penyebabnya,
sebab kenapa kau pun menjauh dik,
mungkin bukan lebih banyak pada kenapamu,
tapi kenapaku,,
ahh dik,
maafkan mbak..
semoga masih ada kesempatan untuk menghadirkan muntijah itu..

Last Night,,


“Dengan begitu, syukur menjadi berlipat-lipat ketika Dia berkenan mengirimkan satu, dua, lima sosok baru untuk menemani perjalanan kita. sebab, ya, yang membuat sebuah perjalanan menyenangkan bukan hanya tempat dan waktu yang tepat untuk memulainya, tapi juga kehadiran kawan-kawan seperjalanan yang dengan mereka kita bisa melepas bebas semua sisi kemanusiawian dan mimpi-mimpi kita, dan sebanyak-banyak mengambil pelajaran dan kebaikan dari perjalanan itu.. “
#scientia 


Hhaaaaahhhh….
Yoosshh yooosshh…
Memanglah …
Hiburan yang paling menyenangkan saat ini adalah :
membiarkan jiwa kekanak ini meluncur dengan sempurna malam ini,, bersama mereka,,

Cuma 1 harapanku :
Mereka tidak tertular virus keabstrakkan dari kakak yang Gak Jelas ini,, :D

Alhamdulillah ‘ala kulli haal Ya Robb,
bersyukur sangat..
Engkau hadiahkan mereka pada jiwa rapuh ini,,
Setidaknya,, canda dan tawa ini cukup menjadi pembangkit semangat saya untuk mengejar toga itu..
Disaat otak ngebul,
Disaat dada serasa sesak menghimpit,
Disaat bara semangat mulai meredup,

Di tanah rantau ini,,
Ketika peluk sayang dari ibu dan kalimat berapi dari bapak tak kurasakan,
Mereka hadir sebagai pelita,,
Aahhh Allah,,
#merintik juga hati ini :’)
Jazakumullah sholihah-sholihah ku,,
Mbak sayang kalian J

Tersisih (sepertinya)


tidak perlu terlalu bersedih kalau keberadaanmu tidak sepenuhnya dianggap secara utuh di tempat di mana kau pernah hidup dan beredar. atau pemberianmu ternyata masih dianggap jauh dari standar pemberian kebaikan yang ideal.

tidak perlu terlalu bersedih, masih ada sosok dan lingkar-lingkar kebaikan lain yang kau anggap mereka bagianmu seutuhnya, dan mereka anggap kau bagian mereka seutuhnya. mereka yang merindukanmu untuk sekedar bersapa dan tertawa atas hal-hal yang remeh, atau menangis dan bersedih atas hal-hal yang tidak penting pula.

tidak perlu terlalu bersedih, waktu memang membuat kita belajar menakar diri dan bercermin siapa sesungguhnya diri kita. memastikan kita bersandar kembali pada Dia yang Maha Tahu sangat detil siapa kita di masa lalu, sekarang, dan mendantang, serta apa yang terbaik untuk kita kelak.

tidak perlu terlalu bersedih, dengan begini kau jadi tahu, sebaik apapun rencana dan mimpi orang lain untukmu--bahkan sepasang insan terkasih itupun, masih jauh lebih baik rencana Allah untukmu. pada mulanya adalah harapan mereka, pada prosesnya kita sendiri yang mengusahakannya, dan di akhirnya Allah yang menentukan segalanya. 

tidak perlu terlalu bersedih, dengan posisi "tersisih" kita jadi belajar bahwa kita cuma pion-pion atas rencana indah dari-Nya. syukurnya, kita ini pion yang masih berhak punya mimpi dan merajuk: Allah, sampaikan, sampaikan pada ridha-Mu, lewat jalur apapun.. 
#Mbak Afifah



Tersisih itu menyakitkan rasanya…
Serasa terlempar pada tempat yang tak kita fahami harus seperti apa di ladang ini,,
Tersisih itu menyedihkan rasanya…
Tapi mungkin itu yang terbaik untuk saat ini,,
Sebagai ladang penyadaran akan kualitas yang tak seberapa,
Menakarnya pada posisi apa jiwa ini,
sebagai ladang pemaham,
dan tentu, sebagai alat pelapang..

sehingga,, jangan terlalu bersedih dengan posisi ‘tersisih’ ini,,
huznudzonbillah,,
kelak, proseslah yang akan mengantarmu pada tahap selanjutnya,,
ishbir…ishbir…ishbir


Rabu, 20 Februari 2013

begini ya rempongnya kita


Disela mengerjakan skripsi yang belum beres2 juga. Hehe.. (cerita lama, cerita klasik).
Betewe.. selalu,, menyukai saat-saat seperti ini : mendengarkan, menyimak dan merenungi tiap2 kisah yang adek2 ceritakan. Yap,, sepertinya ini memang menjadi hiburang paling menyenangkan saat galau-galaunya dengan skripsi yang bikin otak ngebul dan berbusa.. #lebaydink :D
Haaaah.. lupakan skripsi sejenak..

***
Bulan januari-februari memang masa-masanya KKN di undip. Dan kali ini adalah masanya adik-adik 2009 yang merasakannya. Hmmm.. mendengar cerita demi cerita beberapa adik, seperti melemparkanku ke waktu satu tahun silam, KKN tim 1 tahun 2012.
Apapun kisahnya, mau mengharukan, menyenangkan, menyedihkan, kisah KKN bagi saya adalah salah satu kisah yang paling menarik. Entah ya,, tapi sunguh,, m.e.n.a.r.i.k

***
Begini ya perjuangannya? (tanyaku),
Betapa sulit dan rempongnya kita (baca :muslimah).
Hingga tak sedikit air mata yang keluar hanya untuk mempertahankan diri dari tidak bersalaman.
Hingga tak sedikit, ejekkan yang masuk ke dalam hati hanya untuk mempertahankan dari tidak berboncengan,
Dari tidak berduaan,, dan dari dari dari dari dari yang lainnya..
Begini ya,,
Sebegitu Allah dengan hebatnya menciptakan kondisi-kondisi yang justru dari dulu kita hindari.
Tapi inilah saatnya,,
Bahwa kualitas iman memang sudah mencukupi untuk diberikan beban-beban ujian seperti ini. Biar kita tak hanya sekedar merasakan kemudahan-kemudahan di zona nyaman yang sedari dulu kita ciptakan.
Memang harus seperti ini,,
Sebab surga Nya tak bisa kita peroleh hanya dengan perjuangan2 kecil kita yang tak seberapa ini,,
Memang bukan perjuangan besar menurut saya,,
Tapi semoga ini adalah bagian dari mujahadah untuk mengais ridho Nya,,

Dan.. aku tertegun.. pada kalian wahai adik2ku.. peluk sayang J

Rabu, 13 Februari 2013

Celetuk di siang bolong..

Semoga,, yaa.. semoga.. lamanya saya di kampus tak hanya sekedar menjadi sampah akademik dan pemenuh jumlah total mahasiswa yg belum lulus. 
(ya Rabb,, mengerikan ketika saya membayangkan itu terjadi).

tapi semoga,, Allah menjadikan saya sebuah alasan bermakna dalam dinamika fase kehidupan ini.
:')