Sabtu, 25 Mei 2013

Visi Kelangitan


Sudah sering sebenarnya, Allah persaksikan peristiwa demi peristiwa, fenomena demi fenomena atau lintasan demi lintasan dalam kehidupan. Baik itu sama (secara hikmah) ataupun berbeda.

Tapi begitulah manusia, terkadang yang Allah hadirkan untuk sekedar menambah ‘rasa’ dan ‘ilmu’ ditiap harinya, berlalu begitu saja tanpa berbekas.

Sama halnya seperti kamis kemarin, rasanya Allah baru saja memperlihatkanku sebuah kisah pengorbanan. Padahal, mungkin sebenarnya Allah pernah berkali-kali memperlihatkannya kepadaku. Tapi, karena bebalnya hati, butuh di sentil berkali-kali hingga kemudian merasakan bekasnya. Duh Rabbi,, faghfirlii.. :’(


Ceritanya, kamis kemarin ketika ada tugas dari kantor untuk menjemput tabung peduli di sebuah TK IT di kawasan Genuk.. butuh waktu tempuh sekitar 1 jam dari kantor untuk sampai di TK tersebut. Mulai dari perjalanannya saja, sudah membuatku takjub. Subhanallah,,

Minggu, 12 Mei 2013

gaya komunikasi di dumay :D


Bismillah..
Mesti ngapain dulu ya? Hehe..
hmm.. manusia seperti di manja bener2 deh ya sama ini jaman. Segalanya berasa mudaaahh banget, berasa instaaaann banget, tapi.. tapi.. jadi keinget kata-kata bang Tere Liye, intinya, si abang bilang, meski manusia seperti di manja dan dimudahkan perkara-perkaranya, tapi kenapa kualitas terbaik justru tetap di pegang oleh-orang2 terdahulu?? Yang jelas-jelas mereka kalau mau ngapa-ngapain serba manual.. serba “ribet” kalau orang sekarang bilang.

Entah kemana waktu yang berhasil kita hemat itu telah kita habiskan. Jangan-jangan hanya habis, jangan2 kita boroskan hanya untuk internetan, atau hal2 lain yang mubazir sejenisnya. Jangan-jangan kita habiskan untuk kemacetan, dan efek negatif dari kemajuan kita sendiri.
#refleksi..

Ngomong-ngomong tentang internetan.. gak jauh-jauh sama bahasan sosmed.. (hayoloh.. ngaku deh ya,, lebih sering buka sosmed kan?? Hehe.. #nyindir diri sendiri ).
Iya, lagi pengen nge-bahas sosmed.
Betewe, ini lagi gak bahas jenis2 sosmed ya.. (biar gak gagal paham).
Jujur, kadang suka online sampai larut malam memang. Tapi ya gitu.. hanya sekedar nemenin ngerjain skripsi, nemenin nge-revisi. Sesekali liat-liat status temen, buka artikel2 di fanspage, atau nge-cek group fb..
Dari aktivitas itu, akhirnya kutemukan satu hal yg sampai sekarang mengganjal dalam pikiran dan beradu dengan pikiran akan skripsi yg hampir kelar (aamiin).
“kenapa ya? Interaksi laki-laki dan perempuan itu justru lebih banyak malah pas larut malam, di atas waktu isya?”
Hehe.. selooww.. selooww.. yang ngerasa, gak perlu kasih alesan.. atau yang gak ngerasa juga gak perlu kasih alesan. Just share, what i think now..

Ini hanya hasil survey asal-asalan si markumil yang kurang kerjaan. Dan kesimpulannyapun mungkin juga asal-asalan. Tapi sungguh.. kadang bertanya,, terutama bagi yang memegang prinsip tentang pembatasan interaksi di waktu malam (ikhwan, akhwat – red).
Ya emang gak semua gitu sii.. mungkin yang gitu Cuma sebagian kecilnya malah..
Tapi, tetep aja jadi refleksi..
Apakah adab membatasi interaksi saat larut malam itu hanya berlaku untuk aktivitas di dunia nyata (sms, tlp, ketemuan – red)?
Dan sebegitu bebasnya kah interaksi di dunia maya? Sampai-sampai boleh nabrak waktu2 krusial seperti itu? Tapi, tetap tak menemukan alasan mendasar.. bahwa, interaksi itu cenderung pada interaksi yang mubah dan justru cenderung kurang penting.
Sebab, sering saya lihat, banyak yang kemudian koment-koment-an atau mention-mention (yang menurut saya agak kurang penting dan sebenarnya bisa di hindari) di dunia maya pada waktu2 krusial seperti itu.

Padahal tetap saja, yg namanya istilah interaksi itu tak hanya ada di dunia nyata..
Hmm.. Yaa.. ini refleksi bersama ya.. termasuk buat yang nulis yang juga pernah khilaf..
#kayaknya konklusi nya agak gak jelas gini. 
#tapi jadinya ploooonnngg bangeeettt, legaaaaa..
Afwan .. afwan .. bukan bermaksud menyindir beberapa pihak. Tulisan ini juga ditujukan sangat khusus untuk diri sendiri yang juga sering banyak lalai nya dalam berinteraksi dari pada nyadarnya.. faghfirli ya Rabb