Kamis, 30 Januari 2014

Pliiss deh

Kyaaaa..
udah di penghujung Januari aja nih..
huwaduuuh..

* target MiL.. target..
* tiap bulan lho..
* minimal 10 tulisan..

markumil pun menjawab *tenang tapi bingung* :
"oke oke. ini udah tulisan ke 9. kurang 1 lagi kok."

#garuk-garuk tembok.

Apa ini?? *gak penting*



Terkadang, saya bisa menjadi sangat melow..
Huks huks..
Terkadang, saya bisa menjadi begitu kekanak-kanakan.
Tapi,
Terkadang ada saat dimana saya (ini kata orang-orang) bisa menjadi begitu bijaksana dan keibuan (heuheu.. ^^) *%&#^PLAKK PLETAKK$#@pow pow&%@

Yaah, entah bagaimana,
Mungkin karena perpaduan antara jiwa sanguinis dan melankolis yang ada pada diri saya yang cukup dominan.

Udah. Segitu aja ceritanya yak.

Jumat, 24 Januari 2014

Mimpi

Saya jadi ingat mimpi ini, ingin jadi orang kaya yang dermawan..
haha.. *ketawasinis*
lha gimana bisa mewujudkan mimpi itu,
lha wong untuk berbagi terhadap hal yang kecil saja kau masih perlu berurusan dengan niat MiL..
#muhasabah

akhirnya menjadi tipis, antara mimpi (betulan) dengan iri terhadap mereka (orang-orang beruang nan baik hati itu).

*kata aa gym, mulai dari hal yang kecil dulu.. mulai berbagi dari hal yang temeh-temeh itu. Kalau gitu, gak perlu nunggu kaya untuk jadi orang dermawan. Iya kan mil??
*"yayaya.. okee", ujar si mila *manggut2 sambil mikir*

Minggu, 19 Januari 2014

Salah Kirim

Pernah mengalami salah kirim sms?
Wooo.. kalau saya, jangan di tanya. Beberapa kali pernah. Haha.. #menyedihkan
Salah kirim message di FB dan WA juga pernah. Kacau mbok?

Hmm.. tapi sayangnya, saya lagi gak tertarik buat cerita kenapa kejadian demi kejadian itu dengan tanpa rasa kasihan menimpa diri saya. Well, itu luka lama. Mari kita move on, show must go on. Biarlah anjing menggonggong. Kalau ada sumur di ladang. Ada gula ada semut.
Saya cukup tertarik dengan sensasi yang dirasakan ketika sadar sesaat setelah message itu di kirimkan. Pasti kaget. Gak nyangka. Ngacak-ngacak rambut atau jilbab. Teriak. Pengin banget kabur, lari dari kenyataan. Tapi oh pliss, ini sungguh lebay. Yang jelas, intinya jadi heran bukan? Kok bisa? Perasaan nama penerima pesan udah di pastikan benar. Ini kayaknya salah si kambing hitam deh. *tetepgakmaudibilangsalah*

Well, kalau isi pesanya biasa aja sih mungkin gak akan separno itu. Tapi bayangkan, kalau itu isi pesannya adalah curhat-curhat ababil, pasti bakal cemas dan khawatir. Saya jadi inget, dulu ketika saya mewawancarai beberapa orang, tetiba ada yang nyeplos dengan lugu “aku pernah salah kirim sms, padahal itu buat pacar aku, eh ternyata gak sadar sms itu masuk ke list jarkom.”

Selasa, 14 Januari 2014

Cercah





Setiap manusia punya kesempatan yang sama. Kesempatan waktu yang sama banyaknya, 24 jam dalam sehari. Kesempatan untuk memperoleh kebaikan dari siapapun. Juga kesempatan untuk memilih. Mungkin, masih banyak kesempatan yang belum terhitung, yang tentu masih bisa di generalisir untuk seluruh manusia.

Harta Karun



Bukankah ini nikmat?
Ketika diri di rundung bimbang atas segala ragu dan tanya,
Entah melalui cara apapun, lalu Allah menggerakan langkah ini hingga pada akhirnya –bak sepeti menemukan harta karun- seketika itu pula, jawaban-jawaban itu berdatangan.
Ya Allah,
Berkali kali bertanya pada Mu untuk hal yang sama,
Berkali-kali mengeluh untuk soal yang sama,
Dan,
Berkali-kali pula Engkau (tanpa bosan) membimbingku..
Ya Allah, teguhkanlah langkahku pada jalan agama Mu,
Kuatkanlah pundakku, dan selalu bimbing aku untuk terus meluruskan muara hati.

Yaa, jika ini adalah ladang amal..
Jangan sia-sia kan.
Bekerja untuk siapa? Beramal untuk siapa?
Lupa-kah kau dengan surga?

*Rabbii, faghfirlii...

Family


Kalau bisa saya menganggap..
emm.. begini.
Tasik itu ibarat ibu saya,
Purwokerto adalah Ayah saya,
lalu..
Semarang adalah Pengasuh saya.

Bagaimanapun,, saya lebih mencintai kedua "orang tua" saya itu.



Bagaimanapun,, selalu ada rasa yang... entahlah.. tapi saya selalu menganggap itu adalah perasaan kangen luar biasa dengan "mereka".
Bagaimanapun,, aaah..
Bagaimanapun,,
ini sudah soal ikatan hati.

*Tssahh

Jumat, 03 Januari 2014

Tahun(nya) Skripsi


Hai 2014, hai masa depan,
Disini, ijinkan saya bercerita panjang lebar padamu.
Sebelumnya, saya sangat bersyukur, bisa Allah sampaikan untuk mengecap awal tahun berjudul 2014 ini. Istimewakah?? Ya.. bagi saya ini nikmat kesempatan bernama waktu. Alhamdulillah. Ah, betapa nikmat kesempatan ini menjadi begitu mahal harganya ketika kita melihat dan mendengar peristiwa demi peristiwa tentang kematian. Dan, semoga kita mampu menjadikannya ladang amal untuk (setidaknya) mengurangi noda dosa dengan amal shalih. Bahwa, kehidupan kekal memanglah di akhirat. Ini yang perlu *terus* disadari, di ingat-ingat. Karena, *seringnya* kita tergoda oleh nikmat-nikmat semu, karena *seringnya*, kita tak mahir untuk menjaga niat bisnis akhirat. Memang, untuk urusan niat saja, kau masih tertatih-tatih MiL.. ayoo, benahi-benahi.. bekerja untuk siapa? Beramal untuk siapa? Bergerak untuk siapa?

Sudahlah, kita tinggalkan manusia bernama mila itu. Dan mari kita do’akan semoga dia mampu memperbaiki diri, mendewasakan diri, mempercantik cinta untuk Nya dan tentu, bisa menggenapkan din. Haha.. *modus ini mah* :p

oke, ceritanya begini..

Rabu, 01 Januari 2014

Ajari aku



Ajari aku mencintai Mu dalam lelah

Ajari aku mencintai Mu dalam duka

Karena jiwa kadang rapuh bosan tak setia

Lagu di atas mengawali catatan saya di awal tahun 2014 ini.
Yapp. Kau tau? Perasaan saya saat ini seperti gado-gado. Campur aduk. (Mending gado-gado mah, enak rasanya). Pasalnya, campuran yang ada di akal dan hati saya bukanlah campuran yang matching. Haha..
Lagi nge-galau nih ye?? *ceunah bisikan sebelah kiri
Ah enggak. Apa itu galau? Saya ngertinya itu fungsinya buat tempat sejenis tandon air minum sehari-hari. Haha.. Eta mah galon, e-c-e-u!! *melotot*
Well, terus apa dong galau itu?? Ayoo dora, kasih tau aku!!! *mengguncang-guncangkan bahu dora, terus mewek siga budak leutik* ----> tssaah

Sudah-sudah.. lupakan tulisan absursd di atas!