Untuk
menjadi apa yang dinamakan besar, apa yang dikatakan orang sebagai hebat, maka
konsekuensinya, kau harus mau menjadi bola bekel. Yang mampu terpelanting jauh,
bahkan mungkin jauh dari harapan si empu saat menjatuhkannya. Yang mampu
berlarian hebat dan berkejaran bersama sang empu untuk menaklukannya,
membawanya kembali ke dalam kantong plastik mainannya.
Terkadang,
atau mungkin memang seperti itulah hukum alamnya. Bahwa sejatinya kita
membutuhkan tekanan, rival/lawan, masalah-masalah, dan stressor lainnya agar
otak kita bekerja lebih ekstra. Agar kita mampu menemui pengalaman, lalu
bertemu dengan hikmah dan selanjutnya (semoga) berubah menjadi bijak. Agar dari
sini, identitas kita dapat teruji, siapa dan seperti apa saya.
Itu
artinya, kita harus siap terjatuh dan dijatuhkan, siap di banting dan
membantingkan diri. Siap berkawan dengan penat yang bertambah-tambah, yang
semuanya membawa kita pada kondisi yang tidak nyaman. Tapi kemudian menjanjikan
kehidupan cerah setelahnya.
Kita
pasti telah banyak membaca atau menjadi saksi si “bola bekel” ini. Untuk
menjadi keren, maka harus siap belepotan. Tidak ada cara yang instan untuk
menjadi mutiara, sebab mutiara sendiri di hasilkan dari pasir dan air mata
kerang yang terjadi bertahun-tahun.
Kau
akan menjadi sebesar harapan dan usahamu.
#ngaca
di depan cermin
dengan tulisan khasnya ^_^
BalasHapus