“Menulis
skripsi adalah menaklukkan diri sendiri”
-anis baswedan-
Apa yang pertama kali terpikir saat menghadapi kumpulan
huruf yang merangkai kata “skripsi” ??. Saya rasa banyak yang kemudian setuju
dengan jawaban “cepet rampung, ndang lulus tepat waktu”. Haaahh.. kayaknya gak
ada makhluk bertitel mahasiswa yang gak mau gak lulus. Meski kemudian, di
ujungnya berbeda-beda. Ah, inikan pilihan masing-masing, dan pasti dengan
sematangnya pilihan..
Well, saya atau siapapun yang sekarang bergelar
mahasiswa tingkat akhir, pasti akan bergelut dengan tahapan ini. SKRIPSI. Hhh..
rasanya, ejaan huruf itu begitu berat -bagi
saya terutama, he -
Seperti kata pak anis baswedan di atas, menyelesaikan
skripsi layaknya menaklukkan diri sendiri. Hmm.. sepakaatttooo paak :D
Gimana enggak coba? Yang nulis ini nih salah seorang
yang membuktikan kalimat di paling atas itu. Kalau boleh minta ya, pengennya
lulus tanpa harus melalui tahapan ini, langsung mak criiiinngg,, wisuda di
gedung Soedharto, SH. Dapet ijasah, foto-foto, daannnn.. esoknya nangis-nangis
karena bingung mau ngapain (lhaaa???). hehe.. akibat Cuma asal pengen lulus
tanpa nyiapin kehidupan pasca kampus (yang katanya nih ya, lebih memacu
adrenalin ketimbang perkampusan) O.o
Kabar buruknya, karya ilmiah satu ini adalah karya
individu no team. Dan menyelesaikan perkara skripsi seorang diri itu rasanya sesuatu
banget. Trutama bagi saya yang suka sekali beramal jama’I (hahaha.. alibiyy). Kadang
terlintas dalam benak saya yang agak dodol ini, “kenapa skripsi gak dibikin
kelompok aja sih? Kan lebih mudah, bagi tugas, tanggung jawab sama jobnya,
selese deh..”.
“Hheeeiiyy,, gak gitu tujuannya mila sayaang”, ujar
sesuatu yang ghaib di sebelah kanan saya. Yayaya.. tau deh tau, gak semua
kerjaan harus di lakukan bareng-bareng, terkadang orang gak PeDe dengan
kerjaannya sendiri, makanya ada tante Skripsweet yang membantu biar pede,
apalagi soal penelitian. Biar suatu saat, bisa dikit-dikit jadi ilmuwan mandiri
gitu, kayak misalnya meneliti tentang “hubungan antara mati lampu dengan
tingkat kepulasan tidur”, atau “beberapa faktor yang menyebabkan kegemukan”,
atau apa aja deh.. (hahaha.. judulnya gak kece banget :p).
Intinya,, skripsi adalah tahapan yang kudu dan mesti di
lalui,, mau gak mau harus diselesaikan. Meski harus berdarah darah
mengerjakannya, meski harus jatuh bangun menyelesaikannya. Tapi kalau gak gitu,
gak bakal selesei, sampai kapanpun, kamu akan dikejar dengan pertanyaan “udah
lulus belum?”, “udah selese skripsinya?”, atau “udah ampe bab berapa?”.
Nah lhoo.. itu pertanyaan paling menyebalkan dan paling
sangat ingin kabur aja seketika itu. Tapi masa iya, kabur begitu aja? Kita kan
bukan buronannya bang skripsong.
Well, mari memulai.. dan inget ya, memulai juga gak
gampang..
Makanya kudu siap-siap bertarung dengan om “males”,
Tapi kalau udah mulai,,
Rasakan saja kehebatannya, dan selanjutnya kau kan
merasakan jari-jari ini bergerak begitu saja di tuts-tuts keyboard. :D
Oh ya,,
Terkadang pertarungan kita gak Cuma dengan diri sendiri,
adakalanya justru Allah memberikan tantangannya melalui dosbing.. (hehe,,
numpang curcol ^^) atau apapun yang menurut Allah cukup pantas untuk dijadikan
tantangan bagi kita. Pada akhirnya,, bersabar adalah senjata yang paling ampuh.
Ketika sabar sudah kita nikmati sebagai proses, semoga kemudian jalan kemudahan
itu Allah buka.
Sing penting lanjuuutt teruusss,, sampai akhirnya
tantangan itulah yang lelah menghadang kita, kemudian mereka menyerah dan
berkata “engkau memang pantas mendapat gelar sarjana dengan perjuanganmu”.
:D
Allahu akbar!!
haha... yang pasti SKRIPSI berjuta rasanya.. >.< tapi makin bermilyar-milyar rasa kalo udah lulus dan wisuda tapi ga da pegangan (megang uang..hihi)
BalasHapushaha.. iyaa, bener banget sist. Itu emang baru pintu gerbang menuju dunia pasca kampus. Baru gerbangnya aja ujiannya udah cetarrr membahana.. apalagi ke dalem-dalemnya yaa.. :D
BalasHapus