Masyarakat di
belahan bumi manapun, saat ini telah dibuai oleh oleh istilah ‘cinta sejati’
dan juga ‘cinta suci’. Untuk itu, mereka berduyun-duyun mempersiapkan diri
untuk merayakan satu hari yang mereka anggap ‘hari cinta’. Tahukan hari apa
itu? Yuph.. valentine Day atau orang biasa menyebutnya dengan V-Day.
Nah, dikesempatan
kali ini, kita gak bakalan membahas bagaimana sejarah V-day itu. Coz kita yakin
kok, kalau teman-teman udah pada ngeh dengan sejarah valentine. Iya khaan?? ^^
Sekarang,
saatnyalah kita belajar tentang ‘apa itu cinta’. Adakah yang namanya ‘cinta
sejati dan cinta suci’ itu?.
So, cekidot..
Seorang peneliti dari
Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil
risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan
menemukan titik jenuh, bukan cuman faktor bosen aja. Tapi karena kandungan kimia di
otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. (ckckckckck..)
Rasa tergila-gila dan
cinta pada seseorang gak bakal bertahan
lebih dari 4 tahun. Kalo 4 tahun itu udah habis, maka cinta kan sirna dan yang
tersisa tinggal dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi. (ngeri juga ya
guys..)
Menurut peneliti
tersebut, rasa tergila-gila yang muncul di awal jatuh cinta disebabkan oleh
aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak berupa hormon dopamin,
endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrin yang bikin seseorang mrasa bahagia,
berbunga-bunga dan berseri-seri. Tapi, seiring terpaan badai (ceilee), tanggung
jawab dan juga dinamika kehidupan yang silih berganti, dengan sendirinya efek
hormon itu akan berkurang lalu kemudian menghilang deh..(sumber:
www.detik.com
Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).
Wah, gimana tuh nasib
cinta yang selama ini didambakan
dari pasangan? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari ya..
(hehe.. pisss.
Janganlah mengerutkan dahi dulu. Simak klanjutannya dibawah ini. Oke?)
Guys, jika
kita mencintai pasangan karena
kecantikan atau ketampanannya, maka yakinlah bahwa kecantikan dan ketampanan itu akan luntur mengikuti waktu.
Beda lagi kalo alasan mencintai adalah karena si doi kaya
raya. Maka, yakinlah pula kalao kekayaan itu tidak akan membahagiakan dan
bahkan suatu saat akan lenyap kalau Alloh mengambilnya.
Nah, kalo
alasannya karena kedudukan si doi. Misalnya doi itu orang yang di kenal
dikampus, ketua senat, atau bahkan ketua bem?. Hmmm... maka saat ini kedudukan
itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan.
Guys, kalo
terlanjur terbelenggu cinta pada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri
kita. Maka ada baiknya untuk menguji kadar cinta mu. Kenali sejauh mana
kesucian dan ketulusan cintamu padanya.
Cobalah untuk
duduk sejenak, bayangkan kekasihmu dalam keadaan ompong, peyot, bajunya pada
sobek-sobek yang sedang duduk di gubuk reot. Masihkah kau cinta padanya??
Masihkah getarannya sedahsyat yang kau rasakan di awal?
Para ulama’ sejarah
mengisahkan, suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian
ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan
semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga, panah
asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu
‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang
karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga
Abdurrahman ra.
sering merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya.
Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:
Karena terlalu sering menyebut nama Laila,
sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab ra. merasa kasihan kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan
perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya:
bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi
budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman ra. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah
kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, ternyata Laila termasuk salah satu tawanan
perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah
Umar ra, maka Laila segera diberikan kepada Abdurrahman ra.
Guys, kamu bisa
bayangin, betapa girangnya hati Abdurrahman. Begitu
cintanya kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain.
Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang
lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah SAW yang merupakan saudari
kandungnya.
Menyikapi teguran
saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah
giginya, yang bagaikan biji delima?”
Namun,
tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang
menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak
itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai
melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim.
Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar
kepadanya.
Gak heran
kalo nenek moyang kita sudah mewanti-wanti agar terus waspada dari
kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik:
Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri. Nah loh..
Penasaran pengin
tahu kenapa ini bisa terjadi?
Rahasianya ada
pada sabda Rosululloh SAW berikut ini: “Wanita
itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan
akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat
At Tirmizy dan lainnya)
Sedangkan Orang-orang
Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
Setiap yang terlarang
itu menarik (memikat).
Dulu, ketika hubungan antara laki-laki dengan perempuan terlarang dalam
agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal
sehat manusia, sehingga mereka hanyut oleh badai
asmara. Karena hanyut dalam badai asmara haram, maka mata menjadi buta dan
telinga anda menjadi tuli, sehingga munculah
semboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
So, dimanakah
keberadaan cinta sucimu? Dan Siapakah cinta sejatimu? Masihkah si doi?
Sabarlah wahai
kawan, ada saatnya cinta dan kasihmu kau berikan kepada orang yang halal
bagimu. Tapi nanti, nanti di saat janur kuning telah berkibar di rumah mu.
Hehe..
Bukan sekarang,
dimana hati masih dipenuhi oleh nafsu yang tak diridhoi. Bukankan lebih indah
jika kita dapat berbuka puasa di waktu yang tepat.
Dan yang
terpenting, kita (umat muslim) jauh lebih punya banyak hari kasih sayang
daripada harus berpusing ria memilirkan 1 hari itu. Setujuuu??
Semarang, 14 02 2011
Mila Annisa :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar