Sungguh,
Terkagum-kagum mendengarnya,
Sesosok yang rela jalan kaki hanya demi seteguk air
gratis di sebuah masjid karena tak ada
sepeserpun uang dalam kantongnya untuk membeli air.
Sebab, memang.. berhutang adalah perkara harga diri
!!
Sungguh,
Terkagum-kagum mendengarnya,
Sesosok yang dengan begitu polosnya, berdo’a..
memohon rizki yang memang dia butuhkan kala itu, 500ribu rupiah. Dan Allah pun
mengabulkannya lewat hasil usaha rotinya. Keuntungannya, pas 500ribu rupiah.
Hingga pernah ada seloroh dari mulut teman, “Mas,
kok mintanya Cuma 500ribu?? Kenapa gak minta lebih dari itu?, hehe..”,
Dengan polosnya dia menjawab, “ Oya ya? Kenapa ya? Karena
saya memang butuh 500ribu saja,, hehehe.. “
Ahh, betapa saya merasa di tampar oleh Allah
melalui sosok lelaki itu..
Betapa dia tak muluk-muluk, begitu sederhana, dan
teguh,
Kesyukurannya..
Aah ya.. aku blajar syukur dan makna cukup darinya.
Bahwa kualitas syukurlah yang menghantarkan kita pada kenikmatan atas
seberapapun karunia yang Allah limpahkan. Berapapun,,
Dan begitu mungkin, pada akhirnya, Allah cukupkan
ia.. cukup, tidak lebih, tidak kurang.
Bahagianya..
Dan saya.. MALU.. S.A.N.G.A.T MALU..
Betapa kurang bersyukurnya saya..
Betapa sering mengeluhnya saya..
*naahh,, terbuktilah saya,, masih
belum bersyukur dengan benar..
Padahal
nyata-nyata, Allah karuniakan nikmat rizki ini.. Istighfar sebanyaknya Miiill..
astaghfirullah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar