Lelahnya para pekerja dakwah
adalah nikmat yang luar biasa.
Jatuh bangunnya mereka adalah
perniagaannya dengan Allah.
Betapa mereka yakin dengan janji
Nya,
Bahwa perjumpaan dengan Allah
adalah impian terbesarnya.
Maka, mereka sangat tahu dan
faham, inilah harga yang harus mereka bayar demi untuk berjumpa dengan Rabb nya
kelak.
Tempat peristirahatannya adalah
surga,
Bahwa tak ada kata berhenti
sebelum kaki mereka menginjakkan jannah Nya.
Sungguh, kita telah dipersaksikan
Allah tentang orang-orang yang begitu cintanya pada Akhirat. Rosulullah, para
anbiya, para sahabat rosul, dan pada
akhirnya, hingga saat ini, kita mampu melihat dengan mata kepala bagaimana
manusia-manusia model seperti ini.
Manusia-manusia yang memiliki
impian besar seperti ini.
Melihat kondisi mujahidin di
palestina, suriah, mesir, rohingya, dan mujahid-mujahid Allah lainnya di muka
bumi ini. Aah,, rasanya sungguh tak seberapa amal yang sudah diperbuat. Rasanya
tak seberapa lelah yang dirasa jika di bandingkan dengan kelelahan yang mereka
dapatkan. Dan nyatanya memang tak ada apa-apanya.
Terkadang, kita sudah banyak
mengeluh tentang beban dakwah yang di pikul, padahal ternyata saudara kita
bahkan jauh lebih berat bebannya. Tapi hanya sunggingan senyum yang dia keluarkan,
agaknya dia ingin menjelaskan, bahwa dia masih mampu.
Aiihh,, malu rasanya,, benarkah
kita aktivis dakwah? Benarkah kita termasuk ke dalam golongan pekerja dakwah? Atau
hanya sekedar menjadi aktivis manja. Yang belum apa-apa sudah menggerutu, yang
sebenarnya belum melakukan apapun tapi sudah merasa besar sekali jasanya. Ya
Rabb, faghfirlii..
Sepertinya, kita harus terus menilik
tentang kisah-kisah pejuang dakwah terdahulu, agar tak sampai rasa bangga
terhadap jasa yang di lakukan, agar tak sampai gerutu menyerang lisan kita,
agar terus bertambah syukur akan jalan yang Allah mudahkan, akan kekuatan yang
Allah karuniakan, bahwa, sejatinya kita masih dalam barisan ini, masih dibersamai
oleh orang-orang baik adalah karunia yang luar biasa.
Maka, menjadi pekerja dakwah
harus siap dengan segala konsekuensinya, sebab tak akan kita temui jalan
bertabur bunga. Tapi, yakinlah, di ujung jalan sana, ada cahaya indah yang kita nantikan.
Kita hanya harus terus membaharui
niat, membaharui semangat,, agar amal kita memang benar-benar Allah saksikan.
Wahai pekerja dakwah..
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan,” -- QS. 9 : 105
Walau berjuta fitnah menghujam
Walau perih dan duka menikam
Tiada 'kan henti' ku lari mengejar
Cinta Ilahi dan cita menjulang
Padukan hati satukan langkah
Lipatgandakan amal kebajikan
Kepada Allah kita kan berserah
Agar prahara menjadi anugrah
Kobarkan semangat di dalam jiwa
Enyahkan duka nestapa di dada
Lantunkan munajat pada Yang Kuasa
Teguhkan pilihanmu di jalan-Nya
Selagi hayat di kandung badan
Tak kan ku rela dakwah dinista
Balikkan arus dan lalu ciptakan
Gelombang baru yang kian menerjang
(prahara menjadi anugrah ~~ Shoutul harokah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar