lebih
enak mana? Nyalahin diri sendiri atau orang lain? Sok jawab.. Ayoo jawab!
JAWAB!!!
*sabar
.. Sabar
Ya
jelas enak brownies kukus lah. Haha... #kabuuuurr
Yeah..
keknya ini jadi chapter kedua saya setelah “forgive me”.
Oke
oke..
Mari
kembali ke pertanyaan awal. Itu pertanyaan serius lho sob.. jarang-jarang mila
kasih pertanyaan yang normal. Biasanya di atas normal. Heu heu.. *sok deh
Biasanya
kebanyakan orang (atau mungkin cuma saya??) lebih tertarik sama jawaban no 2
---> mana nomornya?
Oke,
perlu diketahui dan di perjelas. Jawaban no 2 adalah *deng deng...* “nyalahin orang
lain”.
Gak
Cuma nyalahin orang lain, bahkan paling seneng itu nyalahin syaithon nirrojim.
Yaah namanya juga manusia, suka banget sama yang namanya kambing warna item.
Dan entah kenapa, kambing item suka banget di sangkut pautin sama persoalan di
atas. Emang kambing item salah apa?? *sabar ya mbiing.. embeee embee..
Padahal,
nyalahin orang lain bisa jadi cuma akal-akalan *panggil aja si markumil* buat
nutupin aibnya sendiri. Bisa jadi, karena gengsi, takut kena omel, takut di
sruduk banteng (?), takut nama keren dan kece nya tercemar, dan seribu
ketakutan yang mungkin bisa jadi sangat tidak beralasan. Betul??
Yeah,
hidup kadang tidak beraturan boy, ada kalanya salah, ada kalanya benar. Dibuat
santai aja kayak di pantai, selow kayak di pulau. Maka sebenernya, rumus
gampangnya, gini, saya hanya mengutip dari Aa Gym, “fokus pada diri sendiri”.
Iyaa,
fokus pada diri!
Terutama
ketika fokus pada kesalahan diri sendiri, hati akan semakin tajam mengevaluasi
dan fokus memperbaiki. Contohnya nih ya, ketika bola sepak dengan semena-mena
dan tidak manusiawi menampar muka anda, maka bukan ngomel-ngomel dan sumpah
serapah yang menjadi respon, tapi beristighfar dan mengaca, jangan-jangan saat
itu tengah bermaksiat pada Allah (ex. Ghibah hati, de el el), maka bisa jadi
Allah menegurnya melalui bola sepak tersebut.
Inget
kan?? Gak ada sehelai daun pun yang jatuh ke bumi dan semut kepeleset kecuali
Allah menghendaki. So, apapun. APAPUN. Sudah sesuai kadarnya terjadi. Dan bagi
yang suka mengais ngais hikmah, apapun bisa jadi pembelajaran buat dirinya
sendiri.
Ini
intinya apa ya?
Semoga
saya sedang tidak ngelantur. :3
Keep
better sob,, every day.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar