Kalau berbicara
soal perkembangan zaman. Tidak hanya soal teknologi yang berkembang dengan
pesat. Tapi efek dari pesatnya teknologipun ikut berkembang. Selain itu, kalian
tau? Bahasa pun agaknya tak mau ketinggalan zaman. Dia bermutasi dan kemudian
berkembang biak menjadi banyak ragam dan jenisnya. Di indonesia, selain ada
bahasa indonesia dan bahasa daerah, ada pula yang namanya bahasa alay. Emm..
mungkin bahasa alay ini adalah hasil dari perkawinan tidak sempurna antara bahasa
indonesia yang di asingkan atau sebaliknya. Selain itu, kita sering mendengar
istilah bahasa gaul dari mulut anak-anak bau kencur dan ingusan. Maka, jangan
heran.. orang-orang yang gak ngerti bahasa gaul akan di anggap ndeso dan katrok
*kasian deh loe*.
Baiklah,
masih soal bahasa, berkembangnya media sosial di kalangan masyarakat dunia
kemudian memunculkan istilah-istilah baru yang dirasa lebih hemat dan tidak
menguras jumlah karakter huruf. Wal hasil, jangan tanyakan arti CMIIW ke nenek
kalian ya, pliisss.. kalau kalian tidak mau melihat nenek kalian stroke. Aaah..
saya kadang heran, mengapa jumlah karakter di twitter sangat di batasi? Ini
yang pada akhirnya muncul singkatan-singkatan yang aneh.
Tidak heran,
perkara sampah menyampah pun mulai berkembang. Padahal negara sudah di bikin
pusing akibat banyaknya sampah yang belum terkelola di TPA, dan sekarang?? Nyampah
pun sudah menjadi budaya di kalangan nettizen.
Orang bebas menyampah ria dimana aja yang mereka suka, curhat sana sini dan
mengumpat dimanapun. Dari sinilah, manusia seperti di manjakan dengan beragam
fasilitas untuk men-share apapun. Apapun! Foto selfie dengan muka miring 45derajat,
mata belo dan bibir monyong 3 senti, kabar duka, kabar bahagia, umpatan,
kejengkelan dan keluhan. Baiklah.. pada akhirnya sajadah dan tempat sujud
dilupakan. Oke fix!
Selama setahun,
Indonesia menghasilkan sampah 73 juta ton sodara-sodara!. 73 juta ton. *mata
terbelalak* baik saya kasih angka 0 nya 73.000.000 ton atau setara
73.000.000.000 kg. Ini baru sampah fisik yang kita lihat sehari-hari. Belum lagi
sampah media sosial dan sampah masyarakat (ups). Betapa menyedihkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar