Lagi..
Dapet kalimat yang menohok,
“Allah,
Betapa sulitnya..
menjadikan
Engkau satu-satunya saja,,
di
setiap helaan nafas,
di
tengah canda dan tangisku,
di
sela skripsiku,
di
sela amanahku,
bahkan
di setiap berdiri shalatku
….”
#secangkir
makna
Hemmm..
Ya, kalau bicara niat, ini bahasan
yang gak akan pernah selesai. Why?
Karena tabiat niat atau
simpelnya keikhlasan (just for Alloh)
itu juga gak akan pernah kelar meski amal udah kelar duluan.
Tau kan?
Dan pasti udah pada mafhum bahwa menjaga keikhlasan itu gak Cuma di awal
aja. Bahwa syaithan selalu punya cara-cara yang “kreatif” buat mengubah
keikhlasan amal menjadi amalan-amalan sampah di mata Allah. Maka (sangat
penting) menjaga Allah ada dalam urutan pertama dan utama motivasi beramal
kita. Di awal, di tengah, di akhir, dan sampai kapanpun!
Kenapa saya bilang sampai
kapanpun?
Nah ini nih yang sering kita
lupa. Bahwa terkadang, kita (dengan sadar atopun tidak) mengingat-ingat amal
terdahulu, padahal kalau kata Aa Gym, ilmu ikhlas itu sesimpel kita ikhlas
mengeluarkan hajat dibelakang (baca : BAB).. hehe.. afwan afwan.. gak nemuin
kalimat yang pas dan baik untuk istilah ini.
Intinya dalam berniat, adalah
bagaimana kita bisa melupakan sampai selupa-lupanya bahwa kita pernah beramal
(terutama amal yg gedhe2),
Ini sebagai bentuk penjagaan
saja,
Tapi, tetap donk ya, meski kita
lupa, berharap bahwa amal kita tercatat indah di kitab akhirat kita, bahwa kita
(sukses) menjaga Allah dalam amalan kita J
Duhai qolbu,,
Lillah..
lillah..
#menampar diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar