Ajari aku mencintai Mu dalam lelah
Ajari aku mencintai Mu dalam duka
Karena jiwa kadang rapuh bosan tak setia
Lagu di atas mengawali catatan
saya di awal tahun 2014 ini.
Yapp. Kau tau? Perasaan saya
saat ini seperti gado-gado. Campur aduk. (Mending gado-gado mah, enak rasanya).
Pasalnya, campuran yang ada di akal dan hati saya bukanlah campuran yang matching. Haha..
Lagi nge-galau nih ye?? *ceunah bisikan sebelah kiri
Ah enggak. Apa itu galau? Saya ngertinya
itu fungsinya buat tempat sejenis tandon air minum sehari-hari. Haha.. Eta mah
galon, e-c-e-u!! *melotot*
Well, terus apa dong galau itu??
Ayoo dora, kasih tau aku!!! *mengguncang-guncangkan bahu dora, terus mewek siga
budak leutik* ----> tssaah
Sudah-sudah.. lupakan tulisan
absursd di atas!
Bahagiakah saya dengan tahun
baru ini?
jawabannya : maybe yes, maybe
no.
Mungkin, lebih banyak bikin
merenungnya kali ya. Tau apa yang saya lakukan di malam pergantian tahu baru
ini? Mau tau bangett? Yapp.. betul sekali. Tidur!!. Ngapain bersesak-sesakan cuma buat liat kembang api. :p
Impian
saya kali ini, sama seperti petikan lirik lagu di atas. Memperbaiki cinta.
Siapa kamu, yang ngaku-ngaku cinta ka Allah tapi untuk urusan niat aja masih
pontang-panting, masih tertatih-tatih membereskannya. Siapa kamu, yang
ngaku-ngaku cinta ka Allah, tapi untuk ibadah aja masih belum becus
khusyuk-nya. Masih suka tergiur dengan urusan dunia yang jelas-jelas cuma fantasi
belaka. Siapa pula kamu, yang ngaku-ngaku sayang ka Allah, tapi kuantitas
interaksi dengan Nya bisa di di itung jari sehari. Itupun se-sempetnya, pas
inget aja. Duh Gusti, manusia macam apa saya ini, kalau inget label yang ada di
belakang saya, rasanya saya Cuma pakai topeng. Busuk banget aslinya.
Tapi
sekali lagi, Allah masih tetap dengan sifat Nya yang pemurah, penuh cinta, gak
itungan. Ah, kalau inget ini, harusnya sadar, kayak di ditimpuk pakai palu
godam. Bersegera taubat. Mumpung masih punya umur. Memperbaharui cinta,
memperbaharui hati, memperbaharui amal.
Karena
kadang jiwa rapuh bosan tak setia,
Maka,
tetaplah menjadi pembelajar. Yang haus bagaimana cara untuk memperbaharui,
memperbaiki.
Ajari
aku untuk mencintai Mu, Allah. Dengan apapun, melalui siapapun, melalui
peristiwa apapun. Hingga apapun yang hadir dalam hidupku, membuatku semakin
cinta pada Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar