Pernah
mengalami salah kirim sms?
Wooo..
kalau saya, jangan di tanya. Beberapa kali pernah. Haha.. #menyedihkan
Salah
kirim message di FB dan WA juga pernah. Kacau mbok?
Hmm.. tapi sayangnya, saya lagi gak tertarik buat cerita kenapa kejadian demi kejadian itu dengan tanpa rasa kasihan menimpa diri saya. Well, itu luka lama. Mari kita move on, show must go on. Biarlah anjing menggonggong. Kalau ada sumur di ladang. Ada gula ada semut.
Saya
cukup tertarik dengan sensasi yang dirasakan ketika sadar sesaat setelah
message itu di kirimkan. Pasti kaget. Gak nyangka. Ngacak-ngacak rambut atau
jilbab. Teriak. Pengin banget kabur, lari dari kenyataan. Tapi oh pliss, ini
sungguh lebay. Yang jelas, intinya jadi heran bukan? Kok bisa? Perasaan nama
penerima pesan udah di pastikan benar. Ini kayaknya salah si kambing hitam deh.
*tetepgakmaudibilangsalah*
Well, kalau isi pesanya biasa aja sih mungkin gak akan separno itu. Tapi bayangkan, kalau itu isi pesannya adalah curhat-curhat ababil, pasti bakal cemas dan khawatir. Saya jadi inget, dulu ketika saya mewawancarai beberapa orang, tetiba ada yang nyeplos dengan lugu “aku pernah salah kirim sms, padahal itu buat pacar aku, eh ternyata gak sadar sms itu masuk ke list jarkom.”
Tau apa yang saya dan lainnya lakukan?? Spontan kami tertawa gak abis-abis. Trust me, itu pesan akhirnya tersebar ke seluruh isi kelas. Sungguh ironis. :D
Itu
contoh..
Nah, tentunya si X itu berharap sekali waktu akan di putar ulang, kalau bisa ada sistem yang kemudian bisa menghapus secara otomatis pesan yang sudah sampai ke penerima. Tapi sayangnya, itu tidak ada. Nasi sudah basi. Maka, tinggalah menyesal yang dirasakan. Hehe.. ini hanya bayangan absurd saya. Kenyataannya, si X gak se parno itu kok. Dia terlihat fine-fine saja dan juga ikut tertawa bersama karena kekonyolannya. Hebat kan dia (?).
Saya lalu mendapat sebuah pembelajaran berharga dari sini. Bahwa, benar saja, yang namanya omongan itu gak bisa di tarik lagi jika sudah keluar. Efeknya akan banyak. Kalau tidak membuat adem si penerima pesan, bisa bikin kecewa, jengkel, tersinggung, sakit hati, dan seabrek efek lainnya yang tidak bisa diprediksi.
Yang jelas, kita gak bisa mendelete dengan semena-mena lisan kita. Toh, kalimat sms pun gak bisa di delete sempurna kecuali dengan permohonan maaf. “eh, maaf ya, salah kirim L”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar