Hai
2014, hai masa depan,
Disini,
ijinkan saya bercerita panjang lebar padamu.
Sebelumnya,
saya sangat bersyukur, bisa Allah sampaikan untuk mengecap awal tahun berjudul
2014 ini. Istimewakah?? Ya.. bagi saya ini nikmat kesempatan bernama waktu.
Alhamdulillah. Ah, betapa nikmat kesempatan ini menjadi begitu mahal harganya
ketika kita melihat dan mendengar peristiwa demi peristiwa tentang kematian.
Dan, semoga kita mampu menjadikannya ladang amal untuk (setidaknya) mengurangi
noda dosa dengan amal shalih. Bahwa, kehidupan kekal memanglah di akhirat. Ini yang
perlu *terus* disadari, di ingat-ingat. Karena, *seringnya* kita tergoda oleh
nikmat-nikmat semu, karena *seringnya*, kita tak mahir untuk menjaga niat
bisnis akhirat. Memang, untuk urusan niat saja, kau masih tertatih-tatih MiL..
ayoo, benahi-benahi.. bekerja untuk siapa? Beramal untuk siapa? Bergerak untuk
siapa?
Sudahlah,
kita tinggalkan manusia bernama mila itu. Dan mari kita do’akan semoga dia
mampu memperbaiki diri, mendewasakan diri, mempercantik cinta untuk Nya dan
tentu, bisa menggenapkan din. Haha.. *modus ini mah* :p
oke, ceritanya begini..
Di
akhir 2012 dan awal tahun 2013 tepatnya di tanggal 3 Januari 2013, saya seminar
proposal sodara-sodara!!. Ini sungguh berita yang sangat membahagiakan *bagi
saya pribadi* dan bisa dilihat betapa sangat lebay sekali ekspresi saya sewaktu
mendapatkan kabar ini di akhir desember 2012. Menangis. Tertawa. Tersenyum. Terharu.
Kalau gak inget lagi di ruang dekanat, mungkin saya akan jingkrak-jingkrak,
lompat-lompat, dan kalau nemu pohon pisang, bisa jadi, saya bakal manjat pohon
pisang dan makan pisang sekalian (?) Haha.. *sumpah, parah banget imajinasinya
-____-*. But, over all, alhamdulillah ya Rabb, akhirnyaaaaa... 1 tahun saya
menanti kabar ini T.T
Pada
akhirnya, saya melalui 3 januari 2013 bersejarah itu dengan lancar,
alhamdulillah.
Lanjut
di bulan Februari 2013. Mungkin saya akan memberi judul bulan ini dengan
bulannya Mila and Lansia. Hehe.. ini bulan dimana saya terjun ke lapangan
dengan sasaran kelompok lansia. Bayangkan sodara, bagaimana riwehnya si markumil
berkomunikasi dengan para lansia NGAPAK. Dikarenakan basik ke-bahasa-an keluarga
markumil yang gak jelas (sunda campur jawa) maka jelas sudahlah dia kerepotan
untuk berkomunikasi. Kadang bahasa sunda di jawa-in, jawa di sunda-in, kadang
ngapak semarangan, kadang semarang ngapakan, kadang sunda-sundaan, kadang jawa-jawaan,
dan untung tidak sampai mainan kuda-kudaan (?). Tapi eniwei, saya belajar banyak
dari lansia. “kok bisa ya, udah umur segini masih cantik?” *maaf, saya salah
fokus*
Bulan
maret-april 2013. Ini adalah bulan dimana mimpi tak melulu menjadi kenyataan.
Allah memang pemilik kisah yang paling sempurna. Saya belajar banyak dari
proses menunggu ini. Hampir 2 bulan hasil penelitian saya tidak disentuh sama
sekali dan pun beberapa kali hilang. Menyedihkan kah? Ah, ini belum sebanding
dengan senior saya yang ternyata pernah 5 bulan tidak di sentuh. Maka, saya
sungguh bersyukur, proses menunggu ini bisa menjadi tidak membosankan karena
Allah masih mengkaruniakan “adik-adik” lingkaran yang membuat saya semakin
termotivasi. Sejenak, saya bisa melupakan soal ini. Seperti teralihkan fokus. Dan
orang tua yang sebegitu bersabarnya mendengar cerita demi cerita saya ini. Rasanya
sungguh luar biasa. :’)
Kemudian
di bulan mei 2013. Banyak hal menarik di bulan ini. Alhamdulillah, Allah
berikan saya pekerjaan di masa tunggu ini. :’) dan sepaket dengan itu pula, Allah
berikan tanggung jawab lainnya di pundak. Ah Allah, mohon kekuatan.. sungguh,
kekuatan pundak dan kaki. :’(
Maka
di bulan selanjutnya, markumil resmi menghabiskan hampir separuh hari dengan
bekerja. Ah ya, disini yang luar biasa. Saya menemukan pemahaman tentang
pekerjaan. Saya sempat kerepotan memanajemen diri di awal-awal bekerja. Rasanya,
waktu sekian jam menghilang dalam kehidupan saya. Saya merasa kehilangan waktu
antara pagi hingga sore hari. Dan ketika sadar, ternyata waktu sekian jam itu
sudah saya gunakan untuk bekerja. Cieeeh.. cieeeh.. suuit suiit.. Yap. Saya acungkan
20 jempol *4 punya saya, 16 nya pinjem tetangga* untuk wanita yang berkarir. Mereka
bisa jadi sudah teruji keseimbangannya antara pekerjaan domestik dan pekerjaan
kantornya. Ini huznudzon-nya saya :D.
Lah
saya?? Ah, masih perlu belajar dari mereka. Huks.. T.T
Yeeiiy..
alhamdulillah saya di acc sidang pertengahan bulan Juli 2013. Sangat mefeeet
sekali dengan deadline jadwal sidang. Alhamdulillah, saya berjodoh dengan
wisuda Agustus. :’D :’D.
Kalau
inget cita-cita wisuda, saya sebenernya punya impian wisuda Juli 2012. Alhamdulillah,
dikasih kesempatan menjadi PW (pendamping wisuda) teman di bulan Juli 2012. Ah
gak papa, saya anggap ini pemanasan dulu sebelum wisuda sesungguhnya. Haha...
T.T
Maka,
periode demi periode wisuda saya lalui dengan tangisan senyum terindah. Wkwkwk..
sesuatu sekali yaah.
Tapi
saya selalu yakin, bahwa sesungguhnya setiap mahasiswa akhir, sudah memiliki
waktu wisuda nya masing-masing. Siapa yang menentukan?? Jelas-lah, itu Allah
yang punya kuasa. Tenang saja. Gak perlu iri dengan rumput tetangga. Sebab kita
punya rizkinya sendiri. Tinggal ikhtiar, do’a, dan tawakal. Jangan patah arang.
Toh, setiap kita punya kisah yang berbeda.
Oh
ya, skripsi, bisa menjadi ladang pembelajaran. Hikmah banyak bertebaran disana.
Nikmati. Kumpulkan. Maka, pemahaman kita akan bertambah.
Akhirnya,
tahun 2013 adalah tahun Skripsi bagi saya. Gimana enggak? liat aja tuh di atas,
dari awal tahun sampai akhir tahun isinya banyakan tentang skripsi. Banyak sebenernya
yang ingin saya ceritakan. Tapi, biar itu menjadi konsumsi pribadi saya. Wkwkwk..
tapi, yang paling berkesan adalah kisah-kisah di atas.
Smoga
bisa diambil pelajarannya bagi yang membaca. Tentu bagi saya pribadi juga.
~_^
hihihi... tahun 2012 tahun ku tesis.. :)
BalasHapushehe.. ayo mbak.. buat catatan refleksi.. :D
BalasHapus