Sabtu, 25 Mei 2013

Visi Kelangitan


Sudah sering sebenarnya, Allah persaksikan peristiwa demi peristiwa, fenomena demi fenomena atau lintasan demi lintasan dalam kehidupan. Baik itu sama (secara hikmah) ataupun berbeda.

Tapi begitulah manusia, terkadang yang Allah hadirkan untuk sekedar menambah ‘rasa’ dan ‘ilmu’ ditiap harinya, berlalu begitu saja tanpa berbekas.

Sama halnya seperti kamis kemarin, rasanya Allah baru saja memperlihatkanku sebuah kisah pengorbanan. Padahal, mungkin sebenarnya Allah pernah berkali-kali memperlihatkannya kepadaku. Tapi, karena bebalnya hati, butuh di sentil berkali-kali hingga kemudian merasakan bekasnya. Duh Rabbi,, faghfirlii.. :’(


Ceritanya, kamis kemarin ketika ada tugas dari kantor untuk menjemput tabung peduli di sebuah TK IT di kawasan Genuk.. butuh waktu tempuh sekitar 1 jam dari kantor untuk sampai di TK tersebut. Mulai dari perjalanannya saja, sudah membuatku takjub. Subhanallah,,


Terlebih ketika kemudian bertemu dengan sosok wanita bersahaja, pengasuh dan pendiri TK IT tersebut. Melihat beliau menangani anak-anak kecil yang tak sedikit jumlahnya dengan penuh ketenangan dan kedewasaan akhlak. Melihat betapa anak-anak itu seperti tersihir dengan lisan lembutnya yang kemudian begitu taat mencerna perintah-perintah halus yang mendewasakan. Waaaa... rasanya seperti dipertontonkan tentang parenting secara langsung. Gratiss... begitu yaa, ternyata hanya butuh ketenangan dan kelembutan dalam mengajarkan akhlak pada si kecil. Bukan dengan gertakkan dan hardikkan.. J

Selanjutnya, inilah yang membuatku takjub.. dengan perjuangan keras, beliau mendirikkan TK dengan konsep islami di daerah kristenisasi. Hujatan demi hujatan, hinaan dan sangkaan buruk masyarakat terhadap kehadirian beliau dan suami tak sedikit di dapatkan. Betapa dengan kebesaran hati dan kesabaran menghadapi sambutan ‘tak bersahabat’ dari masyarakat sekitar, beliau mampu mempertahankan keberadaan TK hingga tahun ke 3 ini.. Allahu akbar..
Dan tentu,, bukan karena profit oriented beliau mendirikannya..

Satu hal yang kudapatkan, anak-anak adalah ladang dakwah yang harus diselamatkan.. sebab dari sinilah pembentukkan kepribadian itu dimulai.

Ya Rabb,, iri sungguh.. iri rasanya dengan pasangan itu, yang dengan tangan mereka sendiri, ladang dakwah itu terbuka akhirnya.
Keluarga imrpian_ :’)

Allah, terimakasih untuk pelajaran ini..
Berbekas, sungguh berbekas..
Dan semakin faham,, justru visi kelangitan inilah yang memperkokoh bangunan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar