Jumat, 22 Februari 2013

Selesei Skripsi = Menaklukkan diri sendiri


“Menulis skripsi adalah menaklukkan diri sendiri”
-anis baswedan-

Apa yang pertama kali terpikir saat menghadapi kumpulan huruf yang merangkai kata “skripsi” ??. Saya rasa banyak yang kemudian setuju dengan jawaban “cepet rampung, ndang lulus tepat waktu”. Haaahh.. kayaknya gak ada makhluk bertitel mahasiswa yang gak mau gak lulus. Meski kemudian, di ujungnya berbeda-beda. Ah, inikan pilihan masing-masing, dan pasti dengan sematangnya pilihan..
Well, saya atau siapapun yang sekarang bergelar mahasiswa tingkat akhir, pasti akan bergelut dengan tahapan ini. SKRIPSI. Hhh.. rasanya, ejaan huruf itu begitu berat  -bagi saya terutama, he -
Seperti kata pak anis baswedan di atas, menyelesaikan skripsi layaknya menaklukkan diri sendiri. Hmm.. sepakaatttooo paak :D
Gimana enggak coba? Yang nulis ini nih salah seorang yang membuktikan kalimat di paling atas itu. Kalau boleh minta ya, pengennya lulus tanpa harus melalui tahapan ini, langsung mak criiiinngg,, wisuda di gedung Soedharto, SH. Dapet ijasah, foto-foto, daannnn.. esoknya nangis-nangis karena bingung mau ngapain (lhaaa???). hehe.. akibat Cuma asal pengen lulus tanpa nyiapin kehidupan pasca kampus (yang katanya nih ya, lebih memacu adrenalin ketimbang perkampusan) O.o

Kabar buruknya, karya ilmiah satu ini adalah karya individu no team. Dan menyelesaikan perkara skripsi seorang diri itu rasanya sesuatu banget. Trutama bagi saya yang suka sekali beramal jama’I (hahaha.. alibiyy). Kadang terlintas dalam benak saya yang agak dodol ini, “kenapa skripsi gak dibikin kelompok aja sih? Kan lebih mudah, bagi tugas, tanggung jawab sama jobnya, selese deh..”.
“Hheeeiiyy,, gak gitu tujuannya mila sayaang”, ujar sesuatu yang ghaib di sebelah kanan saya. Yayaya.. tau deh tau, gak semua kerjaan harus di lakukan bareng-bareng, terkadang orang gak PeDe dengan kerjaannya sendiri, makanya ada tante Skripsweet yang membantu biar pede, apalagi soal penelitian. Biar suatu saat, bisa dikit-dikit jadi ilmuwan mandiri gitu, kayak misalnya meneliti tentang “hubungan antara mati lampu dengan tingkat kepulasan tidur”, atau “beberapa faktor yang menyebabkan kegemukan”, atau apa aja deh.. (hahaha.. judulnya gak kece banget :p).
Intinya,, skripsi adalah tahapan yang kudu dan mesti di lalui,, mau gak mau harus diselesaikan. Meski harus berdarah darah mengerjakannya, meski harus jatuh bangun menyelesaikannya. Tapi kalau gak gitu, gak bakal selesei, sampai kapanpun, kamu akan dikejar dengan pertanyaan “udah lulus belum?”, “udah selese skripsinya?”, atau “udah ampe bab berapa?”.
Nah lhoo.. itu pertanyaan paling menyebalkan dan paling sangat ingin kabur aja seketika itu. Tapi masa iya, kabur begitu aja? Kita kan bukan buronannya bang skripsong.
Well, mari memulai.. dan inget ya, memulai juga gak gampang..
Makanya kudu siap-siap bertarung dengan om “males”,
Tapi kalau udah mulai,,
Rasakan saja kehebatannya, dan selanjutnya kau kan merasakan jari-jari ini bergerak begitu saja di tuts-tuts keyboard. :D

Oh ya,,
Terkadang pertarungan kita gak Cuma dengan diri sendiri, adakalanya justru Allah memberikan tantangannya melalui dosbing.. (hehe,, numpang curcol ^^) atau apapun yang menurut Allah cukup pantas untuk dijadikan tantangan bagi kita. Pada akhirnya,, bersabar adalah senjata yang paling ampuh. Ketika sabar sudah kita nikmati sebagai proses, semoga kemudian jalan kemudahan itu Allah buka.
Sing penting lanjuuutt teruusss,, sampai akhirnya tantangan itulah yang lelah menghadang kita, kemudian mereka menyerah dan berkata “engkau memang pantas mendapat gelar sarjana dengan perjuanganmu”.
:D
Allahu akbar!!

2 komentar:

  1. haha... yang pasti SKRIPSI berjuta rasanya.. >.< tapi makin bermilyar-milyar rasa kalo udah lulus dan wisuda tapi ga da pegangan (megang uang..hihi)

    BalasHapus
  2. haha.. iyaa, bener banget sist. Itu emang baru pintu gerbang menuju dunia pasca kampus. Baru gerbangnya aja ujiannya udah cetarrr membahana.. apalagi ke dalem-dalemnya yaa.. :D

    BalasHapus