Rabu, 01 Januari 2014

Ajari aku



Ajari aku mencintai Mu dalam lelah

Ajari aku mencintai Mu dalam duka

Karena jiwa kadang rapuh bosan tak setia

Lagu di atas mengawali catatan saya di awal tahun 2014 ini.
Yapp. Kau tau? Perasaan saya saat ini seperti gado-gado. Campur aduk. (Mending gado-gado mah, enak rasanya). Pasalnya, campuran yang ada di akal dan hati saya bukanlah campuran yang matching. Haha..
Lagi nge-galau nih ye?? *ceunah bisikan sebelah kiri
Ah enggak. Apa itu galau? Saya ngertinya itu fungsinya buat tempat sejenis tandon air minum sehari-hari. Haha.. Eta mah galon, e-c-e-u!! *melotot*
Well, terus apa dong galau itu?? Ayoo dora, kasih tau aku!!! *mengguncang-guncangkan bahu dora, terus mewek siga budak leutik* ----> tssaah

Sudah-sudah.. lupakan tulisan absursd di atas!

Bahagiakah saya dengan tahun baru ini?
jawabannya : maybe yes, maybe no.
Mungkin, lebih banyak bikin merenungnya kali ya. Tau apa yang saya lakukan di malam pergantian tahu baru ini? Mau tau bangett? Yapp.. betul sekali. Tidur!!. Ngapain bersesak-sesakan cuma buat liat kembang api. :p

Impian saya kali ini, sama seperti petikan lirik lagu di atas. Memperbaiki cinta. Siapa kamu, yang ngaku-ngaku cinta ka Allah tapi untuk urusan niat aja masih pontang-panting, masih tertatih-tatih membereskannya. Siapa kamu, yang ngaku-ngaku cinta ka Allah, tapi untuk ibadah aja masih belum becus khusyuk-nya. Masih suka tergiur dengan urusan dunia yang jelas-jelas cuma fantasi belaka. Siapa pula kamu, yang ngaku-ngaku sayang ka Allah, tapi kuantitas interaksi dengan Nya bisa di di itung jari sehari. Itupun se-sempetnya, pas inget aja. Duh Gusti, manusia macam apa saya ini, kalau inget label yang ada di belakang saya, rasanya saya Cuma pakai topeng. Busuk banget aslinya.
Tapi sekali lagi, Allah masih tetap dengan sifat Nya yang pemurah, penuh cinta, gak itungan. Ah, kalau inget ini, harusnya sadar, kayak di ditimpuk pakai palu godam. Bersegera taubat. Mumpung masih punya umur. Memperbaharui cinta, memperbaharui hati, memperbaharui amal.

Karena kadang jiwa rapuh bosan tak setia,
Maka, tetaplah menjadi pembelajar. Yang haus bagaimana cara untuk memperbaharui, memperbaiki.
Ajari aku untuk mencintai Mu, Allah. Dengan apapun, melalui siapapun, melalui peristiwa apapun. Hingga apapun yang hadir dalam hidupku, membuatku semakin cinta pada Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar