Kamis, 10 Januari 2013

Mari berbicara "Ikhlas"


Lagi..
Dapet kalimat yang menohok,

“Allah, Betapa sulitnya..
menjadikan Engkau satu-satunya saja,,
di setiap helaan nafas,
di tengah canda dan tangisku,
di sela skripsiku,
di sela amanahku,
bahkan di setiap berdiri shalatku
.”
#secangkir makna


Hemmm..
Ya, kalau bicara niat, ini bahasan yang gak akan pernah selesai. Why?
Karena tabiat niat atau simpelnya keikhlasan (just for Alloh) itu juga gak akan pernah kelar meski amal udah kelar duluan.

Tau kan?
Dan pasti udah pada mafhum bahwa menjaga keikhlasan itu gak Cuma di awal aja. Bahwa syaithan selalu punya cara-cara yang “kreatif” buat mengubah keikhlasan amal menjadi amalan-amalan sampah di mata Allah. Maka (sangat penting) menjaga Allah ada dalam urutan pertama dan utama motivasi beramal kita. Di awal, di tengah, di akhir, dan sampai kapanpun!

Kenapa saya bilang sampai kapanpun?
Nah ini nih yang sering kita lupa. Bahwa terkadang, kita (dengan sadar atopun tidak) mengingat-ingat amal terdahulu, padahal kalau kata Aa Gym, ilmu ikhlas itu sesimpel kita ikhlas mengeluarkan hajat dibelakang (baca : BAB).. hehe.. afwan afwan.. gak nemuin kalimat yang pas dan baik untuk istilah ini.

Intinya dalam berniat, adalah bagaimana kita bisa melupakan sampai selupa-lupanya bahwa kita pernah beramal (terutama amal yg gedhe2),
Ini sebagai bentuk penjagaan saja,
Tapi, tetap donk ya, meski kita lupa, berharap bahwa amal kita tercatat indah di kitab akhirat kita, bahwa kita (sukses) menjaga Allah dalam amalan kita J

Duhai qolbu,,
Lillah.. lillah..

#menampar diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar