Jumat, 12 September 2014

Simple

Ceritanya tadi malam, entah mengapa tetiba saya menjadi begitu tersentuh dengan episode kebahagiaan kasir indomar*t. Saat saya hendak membayar barang belanjaan, saat itu pula saya merekam adegan tertawanya mbak kasir yang sedang bercanda dengan mas indomar*t nya. Padahal, kau tau ? saya aja gak paham apa yang sedang mereka obrolkan hingga bisa memproduksi tertawa yang memecah kesunyian malam tadi *tsah*. Yang saya ingat, saya hanya melihat adegan tertawa yang menurut saya itu adalah tertawa yang penuh ketulusan *ngomong apa sih ?*

Saya jadi ingat, banyak quote dan status yang silih berganti bermunculan di beranda medsos saya tentang « Bahagia itu sederhana « atau « happiness is simple » atau lagi « sederhana itu bahagia » dan masih banyak yang lainnya. Yang semuanya seperti ingin mengingatkan pada saya, heloooo… bahagia itu sederhana broo.. sesederhana senyumanmu.. iya.. senyum kamu.. kamuu.. yang ada disana.. yang lagi gelantungan di pohon pisang (?) #eaa #uhuk *keselek biji kedondong*

Kemudian, seperti ada banyak Tanya yang bermunculan dalam benak saya. Emang sederhana yang di maksud itu apa sih? Sebebas persepsi orang saat menginterpretasikannya kah? Bahagia itu apa?

Saya menemukan jawabannya.

Kau hanya perlu membuka pintu rumahmu, lalu cobalah keluar. Kau kan dapati banyak varian bahagia dan diversifikasinya di sepanjang langkah perjalananmu. Senyatanya, bahagia tak melulu soal materi, kesehatan atau sebentuk karunia yang membuat senyum tersungging. Karena bahagia juga milik mereka yang merintih kesakitan atau senyum tabah mereka yang ditinggalkan, bahkan milik mereka yang papa.

Bahagia adalah persepsi.

6 komentar:

  1. jangan sampai kehilangan senyum itu ^_^

    BalasHapus
  2. Ah enggak ilang kok. He..he..he.. #mlipir :D

    BalasHapus
  3. syukurlah kalo enggak ilang.... #bawacilok

    BalasHapus
  4. oke baiklah... lanjutkan
    #makanKuaciSambilNyimakDepanLayarDudukSilaNyandingBantal
    :D
    itu membahagiakan juga kaann...

    BalasHapus