Jumat, 11 Oktober 2013

Pekerja Dakwah



Lelahnya para pekerja dakwah adalah nikmat yang luar biasa.
Jatuh bangunnya mereka adalah perniagaannya dengan Allah.
Betapa mereka yakin dengan janji Nya,
Bahwa perjumpaan dengan Allah adalah impian terbesarnya.
Maka, mereka sangat tahu dan faham, inilah harga yang harus mereka bayar demi untuk berjumpa dengan Rabb nya kelak.
Tempat peristirahatannya adalah surga,
Bahwa tak ada kata berhenti sebelum kaki mereka menginjakkan jannah Nya.

Sungguh, kita telah dipersaksikan Allah tentang orang-orang yang begitu cintanya pada Akhirat. Rosulullah, para anbiya,  para sahabat rosul, dan pada akhirnya, hingga saat ini, kita mampu melihat dengan mata kepala bagaimana manusia-manusia model seperti ini.
Manusia-manusia yang memiliki impian besar seperti ini.

Melihat kondisi mujahidin di palestina, suriah, mesir, rohingya, dan mujahid-mujahid Allah lainnya di muka bumi ini. Aah,, rasanya sungguh tak seberapa amal yang sudah diperbuat. Rasanya tak seberapa lelah yang dirasa jika di bandingkan dengan kelelahan yang mereka dapatkan. Dan nyatanya memang tak ada apa-apanya.

Terkadang, kita sudah banyak mengeluh tentang beban dakwah yang di pikul, padahal ternyata saudara kita bahkan jauh lebih berat bebannya. Tapi hanya sunggingan senyum yang dia keluarkan, agaknya dia ingin menjelaskan, bahwa dia masih mampu.

Aiihh,, malu rasanya,, benarkah kita aktivis dakwah? Benarkah kita termasuk ke dalam golongan pekerja dakwah? Atau hanya sekedar menjadi aktivis manja. Yang belum apa-apa sudah menggerutu, yang sebenarnya belum melakukan apapun tapi sudah merasa besar sekali jasanya. Ya Rabb, faghfirlii..


Sepertinya, kita harus terus menilik tentang kisah-kisah pejuang dakwah terdahulu, agar tak sampai rasa bangga terhadap jasa yang di lakukan, agar tak sampai gerutu menyerang lisan kita, agar terus bertambah syukur akan jalan yang Allah mudahkan, akan kekuatan yang Allah karuniakan, bahwa, sejatinya kita masih dalam barisan ini, masih dibersamai oleh orang-orang baik adalah karunia yang luar biasa.

Maka, menjadi pekerja dakwah harus siap dengan segala konsekuensinya, sebab tak akan kita temui jalan bertabur bunga. Tapi, yakinlah, di ujung jalan sana, ada cahaya indah yang kita nantikan.

Kita hanya harus terus membaharui niat, membaharui semangat,, agar amal kita memang benar-benar Allah saksikan.

Wahai pekerja dakwah..
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan,” -- QS. 9 : 105


Walau berjuta fitnah menghujam
Walau perih dan duka menikam
Tiada 'kan henti' ku lari mengejar
Cinta Ilahi dan cita menjulang
Padukan hati satukan langkah
Lipatgandakan amal kebajikan
Kepada Allah kita kan berserah
Agar prahara menjadi anugrah
Kobarkan semangat di dalam jiwa
Enyahkan duka nestapa di dada
Lantunkan munajat pada Yang Kuasa
Teguhkan pilihanmu di jalan-Nya
Selagi hayat di kandung badan
Tak kan ku rela dakwah dinista
Balikkan arus dan lalu ciptakan
Gelombang baru yang kian menerjang
(prahara menjadi anugrah ~~ Shoutul harokah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar